Red Island, Pantai Cantik Di Banyuwangi Dengan Event Surfing Kelas Dunia


Suara ringtone ponsel tak berhenti berbunyi, begitu pula dengan pesan Whatsapp yang terus mengalir. Semua keberisikan itu mulai teratasi saat saya mencoba untuk mengangkat telepon dan membalas tiap pesan yang masuk. Malam itu sedang asyik duduk di rumah teman yang berbilik bambu, sayangnya suasana kehangatan bersama teman sekolah yang sudah lama tak berjumpa sedikit terganggu.

'Bro, kamu tunggu di Alun-Alun Bondowoso aja, kita berangkat dari Surabaya sekarang," Begitu isi pesan salah seorang teman dari Surabaya yang mengabari akan menjemput malam itu juga sekitar jam 7 malam. Tapi, entah akan ke mana. masih belum pernah dibicarakan sebelumnya akan rencana liburan akhir pekan ini. Sambil menunggu kabar, perbincangan hangat bersama teman di rumahnya masih terus berlanjut. Perjalanan dari Surabaya menuju Bondowoso kurang lebih memakan waktu 4-5 jam.

Sekitar jam setengah 12 malam, teman dari Surabaya sudah mengabari telah sampai di Alun-Alun Bondowoso. Saya menuju Alun-Alun Bondowoso dengan diantar teman sekolah tadi menggunakan sepeda motor, kurang lebih perjalanan dari rumahnya sekitar lima menit karena rumahnya tak jauh dari pusat kota. Alhasil, secangkir kopi susu di sebuah warung di Alun-Alun Bondowoso membuka awal percakapan tentang rencana perjalanan dinihari itu bersama teman dari Surabaya..

Pulau Merah atau terkenal dengan nama Red Island, tempat inilah yang menjadi tujuan teman-teman dari Surabaya. Destinasi kami ini merupakan sebuah pantai dan objek wisata Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil yang terletak di dekat bibir pantai. Penampakan latar bukit setinggi 200 meter yang berwarna kemerahan inilah alasan mengapa pantai tersebut dikenal sebagai Pantai Pulau Merah.

Sekitar 5 orang siap berangkat, dan saya diajak untuk ikut serta menikmati perjalanan kali ini. Tak perlu barang bawaan yang banyak, perjalanan ini merupakan short trip dengan satu destinasi. Sedikit ngobrol tentang rute, jalur via Gunung Gumitir, Banyuwangi dipilih untuk dilalui pada dinihari itu dengan melewati Kota Jember.

Sesuai rencana, Subuh diperkirakan sudah sampai di Pulau Merah. Sedikit mengharapkan pancaran matahari pagi yang hangat di pinggir pantai, salah seorang petugas mengarahkan kami untuk menaiki sebuah bukit di sebelah pantai. Namun, akhirnya kami memilih bersantai di pinggir pantai sembari menunggu warung-warung buka.

1. Asik bermain di pasir putih
Efek Selfie
Hamparan pasir putih sangat indah dipandang, halus dan sangat enak untuk dibuat duduk bersantai. Pasir putih ini terbentang sejauh tiga kilometer, tentu saja teman kami yang cewek sangat betah bersantai di pasir pantai Pulau Merah. Dijamin, betah berlama-lama main pasir di Pantai Pulau Merah ini. Tak hanya wisatawan lokal, banyak wisatawan mancanegara yang juga menikmatinya.

2. Menikmati desir angin sepoi pantai sembari menikmati kelapa muda

Mantai.....
Tak hanya di Bali, sensasi pantai Pulau Merah juga sangat mempesona. Hamparan pantai berpasir putih yang panjang, ditambah deburan ombak membuat kami larut dan menikmati suasana kala itu. Tak lupa, kelapa muda menjadi pelepas dahaga yang bisa kami nikmati di bawah kursi berpayung yang bisa kamu sewa di sana.

3. Surfing yang mendebarkan

Cherssss....
Tak pernah terbayangkan sebelumnya untuk berselancar atau surfing di pantai Pulau Merah ini. Salah seorang teman ternyata sudah menyewa dua papan selancar, dan saya pun diajak untuk surfing. Yeah, jantung berdebar dag dig dug rasanya karena belum pernah sebelumnya mencoba surfing dan ini yang pertama kali. Excited banget, papannya gede dan berat. Meskipun pada awalnya ditemani guide, setelah itu dilepas, berusaha sendiri untuk mendapatkan ombak dan mencoba berdiri di atas papan selancar meskipun tak pernah berhasil.

Menunggu ombak datang, kadang juga datang cepat berulangkali. Jangankan berdiri di atas papan selancar, mencoba mengangkat kaki pun rasanya sangat berat. Pasrah, dihantam deburan ombak sembari menikmati teriknya panas pagi hingga siang. Momen tak terlupakan tentu sangat berkesan, di mana ombak besar bergulung yang sangat ditunggu datang. Bukan meliuk di atas papan selancara yang dirasakan, badan terasa remuk terhempas karena tak terbiasa surfing.

Rasanya capek banget, padahal bule-bule yang berada di sebelah lancar dan enjoy saja menikmati deburan ombak dengan papan selancarnya. Energi terkuras abis, badan terasa drop setelah seharian belajar surfing. Namun, tak ada rasa menyesal telah belajar surfing di pantai ini. Asal kamu tahu, ombak di Pantai Pulau Merah ini disebut-sebut merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia lho. Buktinya pada 2013 kemarin di pantai Pulau Merah pernah diadakan Banyuwangi International Surf Competition 2013 yang diikuti oleh 15 negara. Wow.


Tak perlu kocek banyak, cukup Rp. 3 ribu untuk karcis masuk area wisata Pantai Pulau Merah. Menurut beberapa teman, eksotisme matahari tenggelam atau Sunset di Pantai Pulau Merah sangat mempesona. Namun, karena waktu yang tak memungkinkan membuat kami harus segera kembali Surabaya siang itu juga. Tak apalah, mungkin ada kesempatan dilain waktu untuk bisa menikmati panorama Sunset di Red Island.

Comments