Menebus Rindu Di Pulau Dewata (Part 1) #ExploreBali 2016 AirportID
Dear Sdr. M Gufron,
Salam hangat dari Airport.id.
Selamat telah menjadi pemenang program Explore Indonesia with Airport.id.
Bagai mendapatkan kirimin es cendol di tengah terik panasbulan puasa, kutipan email di atas menjadi semacam oase pelepas rindu menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Email yang saya terima dari mbak e Apriyanti Burhan memastikan saya sudah SAH dan harus mau jalan-jalan di Bali selama lima hari dengan destinasi yang tak terlupakan dan selalu terkenang, terutama kenangan dulu saat jalan-jalan di Bali bersama dia yang sekarang sudah pergi bersama orang lain.
"Mas Gufron bisa ikut ke Bali, jalan-jalan bareng AirportID lima hari." ujar suara wanita muda di ujung telepon, kalau nggak salah ngakunya bernama Apri.
"Eits tunggu dulu mbak,emang saya cowok apaan semudah itu menerima ajakan cewek yang baru kenal. Saya diskusikan lagi sama atasan, sekarang masih rapat." jawabku dengan nada penuh bijaksana harap.
"Saya tunggu dua jam mas, kalau tidak bisa saya alihkan sama peserta yang lain," ujar Mbak Apri.
"Oke mbak, secepatnya saya kabari," Eng Ing Eng......
(Satu jam dua puluh dua menit berlalu) Damn, ijin kudapat dan Bali akan kujelajahi. "Oke Mbak Apri, saya mau (berangkat)," Kukirimkan pesan tersebut melalui whatsapp dan Mbak Apri iyain aja, gitu. Perjalanan ke Bali kali ini bersama dengan 4 orang finalis lainnya mendapatkan liburan gratis untuk #ExploreBali bersama AirportID selama 5 hari 4 malam. Mereka berasal dari berbagai kota, seperti Jogja, Batam dan Jakarta.
Pagi buta, mata kantuk, pertandingan bola belum kelar mengawali langkah ini kekamar mandi-Bandara.
"Mas saya check-in kan temannya yang lain ya, antrinya lumayan panjang, jadi nanti tinggal ambil boarding pass aja ke sini," kata petugas maskapai dengan senyum manisnya.
Tanpa pikir panjang langsung saya iyain aja. Paling tidak, bisa berlama-lama di depan mbak e, mohon dimaklumin aja jiwa-jiwa seperti saya ini.
Tuk pertama kalinya saya bertemu di bandara dengan salah satu finalis dari Jogja yang bernama Rinda. Sebelumnya, biasanya kami bertemu di kedai kopi, angkringan anggajaya, atau burjo dan pagi ini baru pertama kalinya kami bertemu di Bandara. Selain itu juga, saya akhirnya berjumpa dengan Mas Syukron dari Travellerkaskus yang menjadi media partner #ExploreBali bersama AirportID. Banyak hal yang kami obrolin pagi itu, dan hingga pada akhirnya kami bertiga dipertemukan dengan peserta lain di Bandara Ngurah Rai Bali.
Hari Pertama diawali minum Cappucino hangat dan beberapa kata perkenalan, kami pun menuju sebuah ikon paling terkenal di Bali, Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sekitar setengah jam perjalanan dari bandara, kami sampai di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung di mana lokasi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) berada. Setelah beli tiket masuk, sebuah mobil khusus wisatawan mengantar kami menuju area pintu masuk ke Taman. Kami pun berjalan kaki menaiki tangga, melewati kolam kecil dengan bunga-bunga berwarna warni serta diiringi alunan musik khas Bali.
Saking luasnya komplek taman dengan berbagai macam fasilitas ini, kamu bakal capek dan lelah berjalan kaki lho. gak percaya? Ya sudah main aja ke sana kalau pas lagi liburan di Bali. Salah satu area yang pertama kami tuju yaitu Plaza Wisnu dengan Patung GWK yang sudah kesohor di penjuru dunia.
Belum lagi dengan Patung Garuda yang terletak di belakangnya, keren banget deh pokoknya. Kata mbak e penjaga pintu masuk, area luas di depan Patung Garuda namanya Lotus Pond. Lorong besar dengan pilar batu kapur megah ini biasanya dijadikan tempat acara dengan pemandangan yang sangat eksotis puol.
Rasa lelahdi dalam hati berjalan kaki akan menderamu saat mengelilingi komplek ini, namun semuanya terasa sirna dan hilang seketika setelah menikmati eksotisme pemandangan dan keindahan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang bikin kamu malas beranjak.
Belum kelar, masih ada satu pertunjukan di taman ini yang gak boleh kamu lewatkan yaitu pentas tari khas Bali yang berlokasi di Amphitheter. Area Amphitheter ini memiliki panggung dengan arsitektur khas, sudut pojok kiri diisi oleh para pemain musik dan sebuah pintu utama di tengah yang akan menjadi pintu keluar masuk para penari dengan kostum yang bercorak Bali banget. Setelah pentas, wisatawan bisa ambil kesempatan foto bareng dengan para penari, asyik banget deh pastinya.
Dengan langkah yang berat dan lemaskarena lapar, taman dengan sejuta keindahan dengan berat hati ini harus kami tinggal.
Yuk ahh lanjuttidur di mobil ke pantai Melasti setelah hampir satu jam nyantai di rumah makan buat isi energi. Satu hal yang takan pernah terlupakan di pantai ini, sakit perut dan ingin buang air besar. Yup, saat sesi foto-foto di area jalan dengan tebing menjulang yang sangat indah ini tiba-tiba perut terasa mendesak tuk BAB. Kalau diibaratkan, saat itu moodnya seperti ini ^%$$$%%$%$ ^&&^&^%^$$$$#@@@$^ (Gajelas).
Mengapa dinamakan pantai Melasti? Katanya Pak Gede, sopir plus guide yang menemani kami, nama pantai ini berasal dari kegiatan masyarakat sekitar yang bernama Melasti, yaitu upacara penyucian diri umat Hindu menyambut hari raya Nyepi di pinggir pantai karena air laut dianggap sebagai tirta amerta, air kehidupan, begituuu.
Jangan tanya tentang pemandangan di sini. So beautiful, tebing menjulang menemani kami sepanjang jalan menuju pantai. Baik dari atas maupun bawah, pantai ini menyajikan panorama yang menakjubkan dan cocok banget buat kamu yang suka selfie. Rahasianya, pantai ini masih sepi, sarana sanitasi belum memadai dan masih jarang wisatawan.
Lanjuutttt...
Pantai Labuan Sait, baru denger kan? Pantai yang terletak di Kabupaten badung ini merupakan destinasi selanjutnya #ExploreBali bersama AirportID. Akses ke pantai ini terbilang sangat unik, menuruni tangga dan melewati lorong sempit diantara bebatuan. Tak jarang, banyak wisatawan yang antri untuk keluar masuk lorong ini.
Dengan tenaga yangtersisa setrong, kami pun menuju pantai yang ramai dengan wisatawan mancanegara ini. Yup. pantai ini sangat indah, sangat asyik untuk sekadar berenang manja dan menikmati senja di kala sore menjelang.
Destinasi selanjutnya yang akan kami kunjungi dan tak kalah kerennya adalah Kawasan Luar Pura Uluwatu. Sesampainya di lokasi ini, para pengunjung wajib menggunakan kain saroong karena lokasi ini sangat disucikan oleh masyarakat Hindu. Kemudian kami pun menyusuri jalan setapak sepanjang tebing, melihat aksi kera yang sedikit nakal dengan mengajak bermain pengunjung hingga menikmati deburan ombak sembari menengok matahari dengan pancaran sinar kemerahannya yang sangat menawan.
Selain itu, penghujung hari pertama di Bali ini kami habiskan dengan menikmati salah satu pentas budaya yang sudah kesohor di seantero dunia yaitu Tari Kecak. Tarian yang mengisahkan Rama dan Shinta ini sangat menarik, belum lagi panggung tempat pentas ini dilakukan sangat indah dengan background pemandangan laut lepas, pura dan juga matahari terbenam. Perfecto, pertunjukan tanpa instrumen musik ini mampu menyihir wisatawan yang menyaksikan. Tak jarang, para pemainnya mengajak pengunjung berinteraksi langsung dengan sedikit guyonan khas yang bikin tertawa. Jika kamu main ke Uluwatu, kamu harus nonton pertunjukan Tari Kecak.
Setelah menyaksikan Tari Kecak, kami pun bergegas menuju Hotel The Oasis Lagoon Sanur. Hotel yang terletak di dekat pantai Sanur ini menjadi tempat rombongan dari AirportID bermalam selama tiga hari, dan hanya dengan berjalan kaki 7 menit dari hotel ini kamu bakal dimanjakan dengan panorama spectacular sunrise (tentang Hotel The Oasis Lagoon Sanur, nanti ditulis terpisah). Kami dan tim #ExploreBali 2016 bersama AirportID langsungberenang makan malam karena perut sudah keroncongan sedari siang, dilanjutkan dengan istirahat.
Salam hangat dari Airport.id.
Selamat telah menjadi pemenang program Explore Indonesia with Airport.id.
Bagai mendapatkan kirimin es cendol di tengah terik panas
PENGUMUMAN |
"Mas Gufron bisa ikut ke Bali, jalan-jalan bareng AirportID lima hari." ujar suara wanita muda di ujung telepon, kalau nggak salah ngakunya bernama Apri.
"Eits tunggu dulu mbak,
"Saya tunggu dua jam mas, kalau tidak bisa saya alihkan sama peserta yang lain," ujar Mbak Apri.
"Oke mbak, secepatnya saya kabari," Eng Ing Eng......
(Satu jam dua puluh dua menit berlalu) Damn, ijin kudapat dan Bali akan kujelajahi. "Oke Mbak Apri, saya mau (berangkat)," Kukirimkan pesan tersebut melalui whatsapp dan Mbak Apri iyain aja, gitu. Perjalanan ke Bali kali ini bersama dengan 4 orang finalis lainnya mendapatkan liburan gratis untuk #ExploreBali bersama AirportID selama 5 hari 4 malam. Mereka berasal dari berbagai kota, seperti Jogja, Batam dan Jakarta.
Pagi buta, mata kantuk, pertandingan bola belum kelar mengawali langkah ini ke
"Mas saya check-in kan temannya yang lain ya, antrinya lumayan panjang, jadi nanti tinggal ambil boarding pass aja ke sini," kata petugas maskapai dengan senyum manisnya.
Tanpa pikir panjang langsung saya iyain aja. Paling tidak, bisa berlama-lama di depan mbak e, mohon dimaklumin aja jiwa-jiwa seperti saya ini.
Tuk pertama kalinya saya bertemu di bandara dengan salah satu finalis dari Jogja yang bernama Rinda. Sebelumnya, biasanya kami bertemu di kedai kopi, angkringan anggajaya, atau burjo dan pagi ini baru pertama kalinya kami bertemu di Bandara. Selain itu juga, saya akhirnya berjumpa dengan Mas Syukron dari Travellerkaskus yang menjadi media partner #ExploreBali bersama AirportID. Banyak hal yang kami obrolin pagi itu, dan hingga pada akhirnya kami bertiga dipertemukan dengan peserta lain di Bandara Ngurah Rai Bali.
Hari Pertama diawali minum Cappucino hangat dan beberapa kata perkenalan, kami pun menuju sebuah ikon paling terkenal di Bali, Garuda Wisnu Kencana (GWK). Sekitar setengah jam perjalanan dari bandara, kami sampai di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung di mana lokasi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) berada. Setelah beli tiket masuk, sebuah mobil khusus wisatawan mengantar kami menuju area pintu masuk ke Taman. Kami pun berjalan kaki menaiki tangga, melewati kolam kecil dengan bunga-bunga berwarna warni serta diiringi alunan musik khas Bali.
Indah banget, jangan heran bila kamu betah berlama-lama di sini |
Saking luasnya komplek taman dengan berbagai macam fasilitas ini, kamu bakal capek dan lelah berjalan kaki lho. gak percaya? Ya sudah main aja ke sana kalau pas lagi liburan di Bali. Salah satu area yang pertama kami tuju yaitu Plaza Wisnu dengan Patung GWK yang sudah kesohor di penjuru dunia.
Jangan lupakan selfie |
Belum lagi dengan Patung Garuda yang terletak di belakangnya, keren banget deh pokoknya. Kata mbak e penjaga pintu masuk, area luas di depan Patung Garuda namanya Lotus Pond. Lorong besar dengan pilar batu kapur megah ini biasanya dijadikan tempat acara dengan pemandangan yang sangat eksotis puol.
Narsis Riaaa peserta dan tim #ExploreBali bersama AirportID. |
Rasa lelah
Belum kelar, masih ada satu pertunjukan di taman ini yang gak boleh kamu lewatkan yaitu pentas tari khas Bali yang berlokasi di Amphitheter. Area Amphitheter ini memiliki panggung dengan arsitektur khas, sudut pojok kiri diisi oleh para pemain musik dan sebuah pintu utama di tengah yang akan menjadi pintu keluar masuk para penari dengan kostum yang bercorak Bali banget. Setelah pentas, wisatawan bisa ambil kesempatan foto bareng dengan para penari, asyik banget deh pastinya.
Dengan langkah yang berat dan lemas
Yuk ahh lanjut
Mengapa dinamakan pantai Melasti? Katanya Pak Gede, sopir plus guide yang menemani kami, nama pantai ini berasal dari kegiatan masyarakat sekitar yang bernama Melasti, yaitu upacara penyucian diri umat Hindu menyambut hari raya Nyepi di pinggir pantai karena air laut dianggap sebagai tirta amerta, air kehidupan, begituuu.
Jangan tanya tentang pemandangan di sini. So beautiful, tebing menjulang menemani kami sepanjang jalan menuju pantai. Baik dari atas maupun bawah, pantai ini menyajikan panorama yang menakjubkan dan cocok banget buat kamu yang suka selfie. Rahasianya, pantai ini masih sepi, sarana sanitasi belum memadai dan masih jarang wisatawan.
Lanjuutttt...
Pantai Labuan Sait, baru denger kan? Pantai yang terletak di Kabupaten badung ini merupakan destinasi selanjutnya #ExploreBali bersama AirportID. Akses ke pantai ini terbilang sangat unik, menuruni tangga dan melewati lorong sempit diantara bebatuan. Tak jarang, banyak wisatawan yang antri untuk keluar masuk lorong ini.
Dengan tenaga yang
Suasana di dalam |
Destinasi selanjutnya yang akan kami kunjungi dan tak kalah kerennya adalah Kawasan Luar Pura Uluwatu. Sesampainya di lokasi ini, para pengunjung wajib menggunakan kain saroong karena lokasi ini sangat disucikan oleh masyarakat Hindu. Kemudian kami pun menyusuri jalan setapak sepanjang tebing, melihat aksi kera yang sedikit nakal dengan mengajak bermain pengunjung hingga menikmati deburan ombak sembari menengok matahari dengan pancaran sinar kemerahannya yang sangat menawan.
Selain itu, penghujung hari pertama di Bali ini kami habiskan dengan menikmati salah satu pentas budaya yang sudah kesohor di seantero dunia yaitu Tari Kecak. Tarian yang mengisahkan Rama dan Shinta ini sangat menarik, belum lagi panggung tempat pentas ini dilakukan sangat indah dengan background pemandangan laut lepas, pura dan juga matahari terbenam. Perfecto, pertunjukan tanpa instrumen musik ini mampu menyihir wisatawan yang menyaksikan. Tak jarang, para pemainnya mengajak pengunjung berinteraksi langsung dengan sedikit guyonan khas yang bikin tertawa. Jika kamu main ke Uluwatu, kamu harus nonton pertunjukan Tari Kecak.
Setelah menyaksikan Tari Kecak, kami pun bergegas menuju Hotel The Oasis Lagoon Sanur. Hotel yang terletak di dekat pantai Sanur ini menjadi tempat rombongan dari AirportID bermalam selama tiga hari, dan hanya dengan berjalan kaki 7 menit dari hotel ini kamu bakal dimanjakan dengan panorama spectacular sunrise (tentang Hotel The Oasis Lagoon Sanur, nanti ditulis terpisah). Kami dan tim #ExploreBali 2016 bersama AirportID langsung
The Oasis Lagoon Sanur |
Comments
Post a Comment