Menikmati Sensasi Kehangatan Pemandian Cangar Di Tengah Ademnya Kota Batu
Masih dalam balutan selimut dengan motif
kembang, hawa dingin masih terasa menusuk tubuh yang sedang tertidur pulas di
sebuah rumah kontrakan di Kota Malang. Suara berisik dan seperti memanggil tak
berhenti, malah bertambah nyaring. "Bro ayo berangkat sekarang, mumpung
masih pagi," ujar salah seorang teman sembari menepuk pundak dan sesekali
menarik selimut hangat yang membungkus tubuh ini.
Pemandangannya Segerrrr Bro... |
Pagi itu, bukan kali pertama berada di Kota
yang terkenal dengan kesejukan dan hanya yang sangat dingin. Kesempatan
mengunjungi Malang dan destinasi wisatanya yang banyak sekali sudah beberapa
kali dilakukan, bahkan pernah menimba ilmu selama lima tahun di kota sini.
Selepas kuliah, Malang menjadi kota kenangan
dan rumah kedua yang tak bisa dilupakan. Baik dari cerita, tempat wisata hingga
tentang hubungan asmara yang kandas entah berujung di mana. Terkadang, ketika
berkunjung ke Malang masih banyak potensi wisata baru yang sering muncul dan
hits di media sosial.
Mari melangkah di jalan setapak |
Kutengok jam di layar smartphone, alamak masih
jam 4 pagi dan adzan subuh belum berkumandang. Cuma secara samar ayam jantan
berkokok di seberang jalan. "Ayo bro, nanti di sana bakalan anget banget
deh pokoknya, dijamin" tambahnya sembari menarik kedua tangan agar tubuh
terbangun. Tanpa berpikir lebih lama, mata yang masih ngantuk dan kaki yang
berat buat berdiri terpaksa melangkah ke kamar mandi dengan air yang terasa
sangat dingin.
Selepas bercuci dan membasuh wajah, teman satu
kontrakan sudah tampak menunggu dengan duduk santai di atas motor
masing-masing. Pagi buta itu, dengan menggunakan tiga sepeda motor, kami
berenam meluncur menuju Kota Wisata Batu, bukanlah pesona matahari terbit yang
diburu melainkan pemandian air panas di bawah kaki gunung Welirang, Cangar.
Kurang lebih satu jam perjalanan, semua tampak
kedinginan meskipun berjaket tebal. Perjalanan itu sangat tidak biasa dan
mengesankan, hamparan ladang, pohon apel dan terasering pertanian di wilayah
Batu terlihat sangat elok dan menawan. Tak lupa, ibadah salat Subuh dilakukan
di Masjid Jamik Batu yang terletak di sebelah barat Alun-Alun, sembari
menikmati hilir mudik warga yang akan beraktifitas.
Sesampainya di lokasi pemandian Air Panas
Cangar, tak tampak kendaraan lain yang terparkir dan saat itu jam menunjukkan
hampir pukul 6 pagi. Kami yang pertama datang dan belum ada petugas jaga loket
yang menyambut kedatangan kami. Sekitar lima menit berjalan dari parkiran,
sebuah kolam dengan air yang terlihat berasap menyapa kami dengan suhunya yang
lumayan panas dan hangat.
Narsis Ala Bang Dobol |
Kawasan pemandian yang satu ini termasuk Taman
Hutan Raya R. Soeryo. Ketinggiannya pun sekitar 1000 Mdpl (meter di atas
permukaan laut). Terdapat satu kolam dengan lapisan keramik yang di tengahnya
terdapat semacam pembatas, biasanya banyak pengunjung yang berenang di sini.
Selain itu terdapat dua kolam dengan dinding batu yang biasanya dibuat untuk
kungkum atau berendam. Tanpa banyak berpikir, kami pun mulai mengganti pakaian
khusus untuk berenang dan mandi di Cangar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Saat kami berendam dan berenang, pohon-pohon
besar terlihat asri dan rindang menjadi pemandangan yang elok, sembari
menikmati air hangat di kolam tersebut. Hawa yang dingin sedikit demi sedikit
mulai tak terasa, hangatnya air kolam Cangar membuat kami lupa akan dinginnya
pagi itu di Kota Batu. Bangun di pagi buta yang sangat dingin terpuaskan dengan
pesona dan nuansa pemandian panas ini, sejuk, asri dan sangat cocok untuk
memanjakan diri dengan berendam dan berenang di kolam pemandian Cangar.
Cangar terletak di kelurahan Tulungrejo,
kecamatan Bumiaji, kota Batu. Pemandian air panas alami ini patut kamu coba
saat berkunjung ke Malang, jaraknya pun tak begitu jauh dan bisa dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Musim hujan, usahakan untuk tetap
berhati-hati dalam berkendara, jalan yang berkelok dan menanjak akan kamu
lewati.
Tak ada waktu khusus untuk mendatangi tempat
ini, apalagi di musim liburan atau akhir pekan bakal banyak pengunjung memadati
pemandian air panas alami Cangar. Lebih
pagi akan lebih sepi dan lebih sunyi dibandingkan saat menjelang siang hari
yang bakal ramai dengan kedatangan banyak pengunjung.
Comments
Post a Comment