Catper seorang cewek Solo Backpacking ke Penang Malaysia

Sebagai manusia yang seneng sama sejarah, tentu saya seneng banget bisa dapat kesempatan untuk menjelajahi Penang yang terkenal dengan kota tuanya. Saya berangkat dengan rute JOG-KUL-PEN semuanya naik AirAsia karena tiket pesawat ke Penang dari KL lebih murah daripada naik bis. Nah, dolan kali ini saya pergi sendiri  tanpa teman. Gimana perasaan saya? Ya jelas deg2an! Mengingat wajah saya yang imut ini, saya takut jadi incaran pria nakal. Cuih! Wakakaka
Hari Pertama
Saya terbang dari KLIA 2 ke PIA (Penang International Airport) jam 2.55 waktu KL. Perjalanan hanya butuh satu jam saja, dari bandara ke hostel kita bisa naik taksi atau bis. Saya jelas milih bis karena taksi harganya sungguh ngampleng! Keluar dari airport langsung terlihat halte bisnya, bis Rapid Penang. Biasanya para turis pasti nginepnya di kawasan Georgetown, saya pun begitu lebih tepatnya di Lorong Chulia/Chulia Lane. Tidak semua bis melewati Georgetown, dan hanya sampai terminal bis KOMTAR dan kita harus ganti bis disitu menuju georgetown, kan ribet to, mindo gaweni wae.  Maka jangan ragu tanya dengan pak sopirnya dan sebutkan daerah hostel kita. Saya sendiri naik bis nomer 401 karena bis ini melewati Lebuh Chulia/Chulia Street sehingga tinggal jalan dikit udah sampai hostel tanpa ganti bis di KOMTAR. Perjalanan membutuhkan waktu 1 jam saja. Sampai di hostel pukul 05.00 pm, nggak usah pakai lama langsung aja kita keliling Georgetown.
  • Berburu Street Art
Karena saya nginep di daerah Lebuh Chulia dan saat itu sudah sore maka saya hanya keliling jalan kaki di sekitar sana. Jangan lupa sebelumnya ambil peta di bandara atau hostel. Untuk hunting street art sendiri Dinas Pariwisata Penang sudah menyediakan peta khusus letak-letak street art. Namanya juga street art to, pasti letaknya yobenar-benar di pinggir jalan. Bagi orang yang jalan-jalan sendiri kayak saya susah juga buat narsisnya. Ha wong baru masang tripod, udah ada mobil nyamber lewat!
1484670_10205936402639994_4164166692814741809_nstreet art yang terbuat dari kawat
  • Masjid Kapitan Keling
Karena hari sudah mulai surup, saya lanjut ke Masjid Kapitan Keling. Yang belom tau monggo gugel sendiri, ojo keset! di sana kita bisa narsis di rerumputan halaman masjid, nggak akan dimarahi kok paling Cuma diliatin engkong-engkong India yang mau Sholat. Waktu itu saya sekalian mau sholat Maghrib disana tapi ternyata baru jam 6 sedangkan maghrib disana jam 7.30, karenanya saya balik ke hostel terus mandi.
10984629_10205936401359962_5355473236657632336_nmasjid kapitan keling
  • Kulineran malam di streetfood, Lebuh Chulia
Katanya kalau ke Penang ini haram hukumnya kalau nggak jajan-jajan. Awalnya saya bingung makan apaan karena bakul-bakulnya uakeh banget, saya juga milih-milih takutnya nggak halal. Maka gerobak pertama yang saya samperin adalah yg ada tulisan bismillahdan halalnya, yaitu mee goreng khas India yang jual juga babe-babe orang India kemayu dan kepo puoool. Mosok saya ditanyain, “You punya husband?” Jigur! Anyway, banyak jajanan yang bisa dicoba nanti khusus kulineran saya tulis di artikel lain.
Hari Kedua
  • Berburu street art part 2
Saya bangun pagi-pagi banget, niatnya biar bisa puas narsis samastreet art tanpa diganggu mobil yang sliwar sliwer. Hal itu saya lakukan sembari nunggu rentalan motor buka.
11001796_10205936400439939_7083826914166788631_nSalah satu mural di Penang
  • Kek Lok Si Temple dan Penang Hill
Sebelum berangkat ke Penang saya sebenernya udah searching enaknya naik apa menuju kesana. Kebanyakan blog yang saya baca itu pada naik bis, tapi setelah saya kaji lebih dalam (ceileh) ternyata kalau naik bis jelas memakan waktu lebih lama dan harus jalan kekong yang cukup jauh dan menanjak. Wis males aku nek ngene iki..hahahaha. Dan memang benar, bis berhenti jauh sekali dari Kek Lok Si dan jika mau lanjut ke Penang Hill dari Kek Lok Si kita juga harus jalan sejauh 2km karena nggak ada jalur bisnya. Mesti pada kemaki to? Halah rong kilo cedak, mung sakplintengan!… Cedak mbun-mbunanmu, sak plintengan gajah po! Rong kilo nek nanjak ki yo kemeng!(ini berlaku buat orang-orang lemah kayak saya ya, buat mas2 dan mbak2 yang strong saya yakin pasti no problemo!  :D)
Maka dari itu saya milih rental motor, saya pilih rentalan di Lebuh Chulia tepatnya di pojokan Love Lane/Lorong Love. Harganya 25 RM dengan deposit 50 RM, motornya matic. Sedikit ada rasa kuatir, Sebenarnya sih saya pernah naik motor di luar negeri yaitu pas di Phuket tapi kan dulu saya tinggal ngintil kakak kalau sekarang kan harus cari jalan sendiri. Selain itu saya punya track record yang cukup menyedihkan dalam hal naik motor di Jogja, saya pernah ditabrak APV, pernah disenggol TOSA, sering jatuh tanpa sebab, nggak jarang juga kepleset di parkiran kampus sampe dijuluki “Mbak Mio Biru” sama pak parkirnya! Tuluuung banget!
Sebelum berangkat saya dibriefing sama kokoh yang punya rentalannya, saya juga dikasih 3 nomor telp yang bisa hubungi in case terjadi sesuatu juga dibekali kunci cadangan. Biasanya saya kalau mau pergi-pergi cuma baca bismillah kali ini lengkap dengan doa bepergian! Wakakaka (tolong jgn ditiru)  ternyata jalannya nggak susah, kita tinggal ikuti aja arah ke Ayer Itam. Saya bahkan nggak nyasar sama sekali! Ketika puncak pagoda Kek Lok Si udah terlihat, saya bahagia serasa pengen nari gambyong.
10989128_10205936386959602_1947876538417308839_ninside Kek Lok Si Temple
Parkir motor di Kek Lok Si bayar 1 RM aja, setelah itu saya langsung menjelajah kuil indah itu. Semua sudut Kek Lok Si sangat indaaaahhhhh, apalagi banyak dekorasi yang semarak menjelang CNY. Saya juga nggak melewatkan untuk melihat patung besar dewi Kwan Im atau mereka menyebutnya Guan Yin, kita membayar 6RM (two ways) untuk naik semacam funicular untuk menuju puncak. Sebagai fans berat Sun Gokong saya merasa lagi ada di kahyangan!
10527604_10205936389519666_7838234701668280908_nuntung pavilion dewi kwan im masih sepi
Setelah puas narsis saya lanjut memacu motor ke Penang Hill, kalau di Penang Hill parkir nggak bayar. Untuk naik ke Penang Hill kita bayar 30 RM untuk naik kereta pulang-pergi. Sampai atas saya malah bingung mau ngapain, jadi saya cuma keliling foto sana sini dan lihat-lihat kota Penang dari atas bukit. Nggak lupa juga narsis di kawasan area locklove yang sedang ngeboom di sana. Ndembik banget saya, di sana yang dateng pada pasang-pasangan, saya cuma sendirian sama tripod! Asemi!
10993120_10205936384279535_3209558372153865117_nLockLove di Penang Hill
  • Keliling Georgetown (hunting bangunan tua dan keren)
Kembali ke Georgetown dari Penang Hill saya sempet nyasar, sampai Georgetown sih gampang cuma nemuin lorongnya yang susah karena buanyak banget dan mirip-mirip jalannya. Alhamdulillah, setelah setengah jam akhirnya ketemu. Saya memutuskan buat ngembaliin motornya aja karena jalan di Penang itu banyak yang oneway, jadi saya pikir kalau cuma mau keliling sekitaran Georgetown mending jalan kaki. Tapi ternyata kokoh rentalnya baik, saya malah digratisi sepeda buat keliling karena sewa motor saya nggak sampai sehari. Ternyata naik sepeda di Georgetown asik banget karena jalannya sangat friendly sama pengendara sepeda. Historical site yang saya tuju antara lain:
10978599_10205936382999503_6355957998573616073_nSt. George Church
Fort Cornwallis (masuknya 20RM untuk turis asing, jigur larang!), St.George Church, Town Hall, City Hall, Queen Victoria Memorial Clocktower, dan kawasan Beach Street. Jangan lupa juga cicipi juga jajanan yang ada dipinggir2 jalan. Enak-enak semua!  Menjelangsurup saya balik ke Hostel dan mandi
  • Kulineran malam streetfood di Lebuh Chulia Part 2
Seperti malam sebelumnya, malam kedua pun saya habiskan untuk coba-coba kuliner sedap di Penang. Jangan sampai nyesel nggak icip-icip karena makanan Penang uenak buanget!
Hari Ketiga
Hari ketiga saya harus pulang balik ke KL. Pesawat saya sebenarnya jam 2.55 sore. Tapi dari pagi saya sudah check out dari hostel karena mau keliling-keliling sebentar mencari street art lagi. Pukul 11.00 saya menunggu bis lagi di halte Lebuh Chulia dan menunggu bis 401, bis itu yang akan membawa saya langsung ke airport tanpa perlu ganti bis. Surprisingly, Pak Sopir bisnya sama dengan yg membawa saya dari airport ke Georgetown. Dia senyum sama saya dan bilang“Saye ingat adek, adek flight jam berape? Enjoy Penang?” orang Penang memang ramah!
Perlu dipertimbangkan:
  1. Solo backpacking nggak masalah tapi kalau saya sih lebih seneng ada temennya biar kalau mau narsis nggak repot bongkar pasang tripod.
  2. Cari hostel yang deket Lebuh Chulia karena transportasi dariairport nggak ribet dan juga banyak jajanan enak serta dekat dengan tempat-tempat bagus yang layak dikunjungi.

Comments

Popular Posts