Sajian Kerang Darah Mang Ujang Bikin Lidah Bergoyang

Menikmati ikan bakar pak Wawan di Karimunjawa merupakan pengalaman kuliner yang gak terlupakan beberapa waktu lalu. Ikan bakar kakatua dengan bumbu dan sambel khasnya bikin ketagihan.


Dan karena pengalaman itu, saya jadi demen makan seafood. Namun, kali ini saya gak akan bahas tentang kuliner di Karimunjawa. Saya akan bergerilya menu masakan seafood yang deket kota Jogja saja.

Bagi saya, menulis review makanan emang sangat sangat sangat jarang sekali. Meskipun sukak banget kuliner, tapi nikmatnya gak mau bagi – bagi. Pengen ditulis, tapi sampai rumah langsung ndelosor neng kasur.

Gimana yaaaa, kali ini saya kudu nulis agar bisa berbagi lebih banayk tulisan khas mengenai kuliner. Supaya, kamu – kamu betah nongkrong di blog ini. Hehe, promosi sikit.

Sebagai perantau, tinggal di kota dan jauh dari laut. Mencari makan ala – ala pantai gitu sulit tapi gampang, eh maksudnya gak susah – susah amat. Tinggal muter – muter cari rumah makan atau warung yang majang tulisan SEAFOOD. Well, done.

Tapiiii, kali ini saya akan mengunjungi warung yang udah teruji dan sering saya datangin. Jadi, udah teruji di lidah dan sensasi kenimatannya pernah saya cicipi. Tantangannya, saya akan memilih menu yang belum saya pesan sebelumnya. Boleh jadi, ini pengalaman pertama dan akan saya bagio ceritanya di bawah ini.

Alkisah, senyum Mang Ujang langsung mengembang saat saya datang dan ingin memesan makanan di warungnya, sembari menanyakan kabar kerjaan di kantor.  Warung di pojokan terminal Condong Catur Jogja ini sudah dua tahun menjadi langganan saya menikmati seafood di malam hari selepas pulang kerja.

Maklum, mau langsung ke pantai agak jauh bagi saya yang tinggal di Sleman. Alhasil, warung Mang Ujang menjadi salah satu alternatif menikmati masakan kreasi olahan makanan laut di perkotaan.

Kerang Darah dengan bumbu Saus Tiram

Salah satu menu yang ingin saya coba yaitu olahan kerang, maklum saja menu ini sangat jarang saya santap apaagi pas jarang main ke pantai. Pilihan saya jatuh pada menu kerang saus tiram, dan ini untuk pertama kalinya saya mencoba.

Setelah meminta ijin sama Mang Ujang, saya diperbolekan untuk menyaksikan step by step mengolah kerang yang langsung didatangkan dari Semarang ini.

Bumbunya sangat mudah didapatkan, seperti bawang merah, bawang putih, laos, gula jawa, garam, dan sedikit kecap.

Bawang merah dan putih yang sudah dicincang

Cabe dan laos


gula jawa
kerang mentah

Pertama kali bumbu dicampur dan ditumis ke dalam wajan berisi minyak goreng,  ditunggu semenit dan kemudian dituangkan sedikit air. Saat air mendidih, siapkan kerang yang sudah dicuci bersih dan masukkan ke dalam wajan.

Kerang dan bumbu bercampur dan mengeluarkan aroma khas, jadi berasa kek di pantai. Sesaat kemudian, tuangkan sedikit kecap ke dalam wajan. Mak srenggg….. goyangan sutil Mang Ujang ke wajan membuat aromanya tersebar ke seantero dunia mana – mana.

tumis bumbu

tambahkan air secukupnya
Masukkan kerang, done

Menuurut Mang Ujang, kerang ini jenisnya kerang darah. Segar dan juga nikmat dan gurih apalagi ditambah sensasi pedasnya cabe.

Tak ayal, warung ini tak pernah sepi pelanggan, penikmat seafood yang doyan kerang bisa datang ke sini.

Olahan kerang saus tiram sudah disajikan di depan mata, aromanyaaaaaaaaa……. Wenak poll apalagi menikmatinya sama kamu krupuk. 

Kerang dan kuahnya menyatu, mak srenggg...

Hmmmmm, wenak tenan

Saat kerang dibuka, bumbu dan air kuahnya meresap ke dalam kerang sehingga menetes. Pelan – pelan meneyeruput kuahnya, mengunyah kerang slurpppp maka nikmat Tuhan mana yang kau dustakan.

Meskipun baru pertama kali menikmatinya, saya sukak sekali. Pasti kamu tertarik mencobanya, kalau bisa sih bikin sendiri di rumah hehe.



Harapannya, saya bisa menjadi salah satu dari 10 petualang Jelajah Gizi 2016 bersama Sarihusada. Kesempatan langka dan gak akan terlupakan bila bisa ikutan kegiatan keren ini, apalagi lokasinya di Sulawesi Utara tepatnya di Kabupaten Minahasa. Pasti seru banget, dan saya janji bakal bagi ceritanya sama kamu semua di blog ini. 

Comments

  1. kayaknya seger banget dimakan malem2, pas hujan2, masih anget baru keluar dari panci,

    ReplyDelete

Post a Comment